Pangan
merupakan hal yang penting bagi setiap mahluk hidup, berbagai cara akan di
tempuh setiap makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia secara alami terlahir dengan naluri untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Jaman dahulu manusia menanam dan memelihara hewan ternak untuk
kebutuhannya sendiri namun dalam perkembangannya karena kebutuhan mansia yang
semakin meningkat maka manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan
memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya termasuk makanan.
Pangan
dalam lingkup sebuah negara merupakan isu krusial yang mesti ditangani dengan
serius karena terkait kedaulatan sebuah negara. Pangan merupakan sebuah hal
pokok yang harus di penuhi, apabila produksi pangan suatu negara tidak mampu
memenuhi kebutuhan akan pangan sendiri mau tidak mau harus melakukan impor. Namun
apabila suatu negara sudah terlalu banyak impor akan berdampak kepada lemahnya
ketahanan pangan, dan lemahnya ketahanan pangan akan berdampak pada keamanan
nasional. Kelangkaan pangan akan membuat orang akan berbuat anarkhi, Biasanya
orang yang lapar itu cepat emosi.
Indonesia
masih memiliki ketergantungan pangan dan energi. Untuk pangan ketergantungan
negara ini sangat luar biasa. Terbukti, bangsa ini masih impor kedelai dan
jagung. Bahkan beras meskipun sudah panen raya. Indonesia mengimpor beras 60,79
ribu ton beras dari sejumlah negara yaitu Thailand, India, Pakistan, Vietnam, Myanmar, dan beberapa
negara lainnya.(liputan6.com
di akses pada tanggal 24 mei 2015. pukul 22:04 WIB). Impor beras akan
menyebabkan petani mengalami kerugian karena menurunkan harga gabah ditingkat
petani disinsentif bagi petani untuk meningkatkan produktivitas padi,
mengurangi cadangan devisa dan ketergantungan terhadap pangan luar negeri.
Impor
beras untuk jangka panjang harus dihindari dan lebih meningkatkan produksi
pangan dalam negeri. Swasembada pangan mutlak dibutuhkan oleh indonesia agar
tidak bergantung lagi terhadap produksi pangan luar negeri. Swasembada pangan
bisa terwujud bila mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan petani sendiri
untuk meningkatkan produksinya. Dalam hal swasembada pangan pemerintah
mengambil pengaruh yang sangat besar, pengembangan infrastruktur untuk
mendukung usaha tani padi dan meningkatkan akses petani terhadap sarana
produksi dan sumber permodalan. Tidak kalah penting ialah mengembangkan dan
menerapkan inovasi pertanian. Pembuatan bibit unggul yang akan ditanam petani
akan menghasilkan produk yang bagus, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Kita
sebagai konsumen pun memegang peran penting terhadap swasembada pangan yaitu
dengan membeli produk-produk pertanian dalam negeri dan mengurangi mengkonsumsi
makan-makanan produk luar negeri. Sebagai negara agraris indonesia sebenarnya
memiliki kualitas produk pertanian yang bagus, tapi kebanyakan masyarakat
justru lebih memilih produk ekspor seperti buah ekpor dan makanan olahan
ekspor.
Sebenarnya
produk-produk pertanian ekspor belum tentu memiliki kualitas yang lebih baik
dari produk dalam negeri, contoh saja yang saat ini sedang ramai di bicarakan
yaitu tentang beras yang barcampur dengan plastik sentesis yang diduga barang
ekspor dari cina. Beras yang bercampur dengan plastik ini sangat berbahaya bagi
kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjangnya.
Dafar Pustaka :
liputan6.com
di akses pada tanggal 24 mei 2015. pukul 22:04 WIB
bisnis.tempo.com di
akses pada tanggal 24 mei 2015. pukul 22:38 WIB