Jumat, 21 November 2014

Cinta Kasih, Kasih Sayang, Cinta Menurut Agama Islam, Pemujaan dan Cinta Kasih Erotis.


Cinta Kasih, Kasih Sayang, Cinta Menurut Agama Islam, Pemujaan dan Cinta Kasih Erotis.

Seperti biasa saya mendapat tugas rutin bulanan dari ibu agus mata kuliah budaya dasar dan harus mensharenya di blog pribadi maka saya bagikan ini untuk melengkapi tugas sekali berbagi untuk teman teman sekalian agar bermanfaat untuk sesama.

Berikut pengertian dari Cinta Kasih, Kasih Sayang, Pemujaan dan Cinta Kasih Erotis.

Pengertian Cinta Kasih

Cinta kasih adalah suatu ungkapan yang terealisasi dengan tindakan  karena perasaan cinta dan sayang yang di rasakan suatu mahluk hidup.   Cinta kasih juga dapat diartikan sebagai kasih sayang yang di perlakukan atau diungkapkan terhadap sesama mahluk hidup.
Contohnya Cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya, cinta kasih sebuah keluarga, cinta kasih terhadap sesama, dan rasa sayang terhadap binatang dan sesama mahluk hidup lainnya.

Pengertian Cinta Menurut Agama Islam

Cinta Menurut Al Qur’an :
1. CINTA MAWADDAH adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. CINTA RAHMAH adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih walaupun ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. CINTA MAIL adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedut seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. CINTA SYAGHAF adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) boleh jadi seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. CINTA RA’FAH yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak sanggup membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini hukuman bagi penzina (Q/24:2).
6. CINTA SHOBWAH yaitu cinta buta, cinta yang mendorong kelakuan yang menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, “wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)”.
7. CINTA SYAUQ (RINDU), istilah ini bukan dari Al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al Qur’an. Dalam surat Al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad :  ”wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu”. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab “Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, (hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi).
8. CINTA KULFAH yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, “la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)”.

Pengertian Kasih Sayang

Kasih sayang adalah sebuah tindakan dari perasaan seorang manusia atau mahluk hidup terhadap sesama manusia dan atau mahluk hidup lainnya.  Kasih sayang lebih terhadap rasa sayang dengan tanpa menuntut di balas rasa kasih sayang itu.
Pengertian Kemesraan
Kemesraan adalah suatu tindakan saling menyayangi  sesama manusia dan atau mahluk hidup. Kemesraan juga dapat diartikan sebagai rasa saling menyayangi dan rasa saling percaya satu sama lain.

Pengertian Pemujaan

Pemujaan adalah suatu tindakan yang didasari dari rasa percaya, mencintai dan menyayangi terhadap suatu manusia benda atau objek tertentu. Pemujaan biasanya dilakukan oleh rakyat terhadap rajanya, manusia terhadap benda yang dipercaya dan manusia terhadap tuhannya.
Pengertian Belas Kasih
Belas kasih adalah suatu bentuk lain dari rasa sayang dan cinta yang di berikan dari seorang manusia yang derajat nya lebih tinggi ke manusia lainnya dan atau tuhan terhadap mahluknya.

Pengertian Cinta Kasih Erotis

Cinta Kasih Erotis adalah rasa cinta yang didasari dari sexsual atau hawa nafsu. Jadi dapat diartikan rasa cinta yang diawali hanya karna nafsu dan bersifat sementara.

SUMBER :http://ads-17.blogspot.com/

PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN IKATAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN


PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Menurut Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkoits memandang kebudayaan sebagai  sesuatu yang superororganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi  ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batas. 
Kebudayaan jika dikaji dari segi bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah ,jadi kebuadayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran)manusia dengan tujuan mengolah tanah atau tempat tinggalnya , dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang di pelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditukarkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu. (Keesing,jilid I,1989;hal 68)
Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya matrial, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-matrial, seperti nilai kehidupan  dan seni-seni tertentu
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum , adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan  oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain kebudayaan mencakup kesemuanya  yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi  merumuskan Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknlogi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmani yang diperlukan oleh manusia untuk  menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
Koentjaraningrat mengatakan , bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajarnya beserta keseluruhan dari akal budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa manivestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
Krober dan Klukhon mendefinisikan kebuayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, daan reaksi yang diperoleh  dan terutama  diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaian secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda- benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai

Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
Hubungan manusia dengan  kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia .
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan  dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya adalah  bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan
Manusia menciptakan kebudayaan  dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh hubungan antar manusia dan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan , karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.


Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers